[Ngayab] Jakarta: Taman Kota dan Toko Buku

Seperti biasanya, saya yang tak punya agenda tetap selama hari libur pasti merasa bosan berada di rumah saja. Nah, ngayab Jakarta kali ini adalah perjalanan tanpa makna yang mana ujung-ujungnya ke gramed juga. *sigh* Begitulah, jika tak ada destinasi yang cukup menggiurkan, ‘perpus matraman’ itu akan menjadi tambatan terakhir saya.

Dimulai dengan muter-muter sampai Cilandak, saya kemudian membelah Jalan Rasuna Said dan menclok di Taman Menteng. Tidak jauh dari situ, saya mampir sebentar ke Taman Suropati sebelum nantinya ke tujuan akhir: Gramedia Matraman. Aih, kayak nggak ada tempat nongkrong lagi, ya. Selalu saja bermuara di situ.

Route of Journey

Honestly, this journey is nothing special. Bener, deh. Tapi entah kenapa kok ya saya suka sekali naik angkot. Gegara dulu saya sering diajak bapak ngayab naik angkot, mungkin. Ah, melankoli sekali rupanya saya. 

Siangnya terik sekali, seperti biasa. Karena tak menemukan masjid di sekitar Cilandak, saya beranjak saja ke Menteng dengan Kopaja P20. Setelah melewati Mampang, saya melihat ada banyak rombongan polisi yang sedang bertugas (razia) di sepanjang Jalan Rasuna Said. Lumayan juga itu yang kena, ya. Hm…..ckckckck. Uhm–oke, well mari lanjut pada cerita saya. Setelah cari info sana-sini (google), dapatlah dipastikan Menteng punya masjid! Cus…saya menemukan masjid yang cukup aneh. Aneh, soalnya kubah masjidnya cuma setengah. Namanya Masjid Al Hakim.

Masjid Al Hakim

Masjidnya adem, angin swing-swing, juga berasa dingin (jelas aja, wong pake pendingin udara). Tadinya saya pikir ini masjid sebegini gedenya, tapi pas masuk kok ya hany setengah dari luasnya. Hanya di lantai bawahnya aja, malah. Entahlah, mungkin ruangannya dipakai untuk kegiatan lainnya kali, ya.

Taman Menteng

Sekedar informasi, Taman Menteng dahulunya adalah stadion sepakbola tempat latihannya Persija Jakarta. Awalnya adalah lapangan yang didirikan tahun 1921 dengan nama Voetbalbond Indische Omstreken Sport (Viosveld). Stadion ini dirancang oleh arsitek Belanda, F.J. Kubatz dan P.A.J. Moojen. Dalam perkembangannya stadion ini kemudian digunakan oleh Persija. Beberapa tahun belakangan area itu disulap menjadi taman kota seperti yang terlihat sekarang ini.

Taman Menteng

Setelah puas keliling Taman Menteng, saya kemudian beranjak tuk ke Taman Suropati yang jaraknya tak terlalu jauh dari sini. Nama jalannya aneh-aneh (Situbondo, Sidoarjo, Kediri, Bondowoso, Besuki, dll.). Tak disangka, rupanya saya menemukan SD 01 Menteng yang terkenal itu. Iya, itulah sekolah yang pernah menjadi tempat belajar Obama. Patungnya ada di depan gerbang sekolahnya.

Obama

Beranjak dari SD Menteng, saya jalan menuju ke arah timur 300 meter: Taman Suropati. Fyi, sekitar setahun yang lalu saya sempat belajar SIMAK UI di sini. Efeknya sih tak terlalu besar, cuma di sini bisa belajar sambil cari pacar cuci mata. Selain memiliki pohon-pohon yang begitu besar, taman ini juga menjadi tempat latihan komunitas untuk berinteraksi. Kalau saya beruntung, saya dapat menyaksikan komunitas biola latihan di sini. Keren!

Taman Suropati

Habis puas jalan-jalan sendiri di sini (kasihan ya saya, sendirian) saya menuju Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK). Tempatnya tak terlalu jauh dari Taman Suropati, tepatnya di belakang Gedung BAPPENAS. Ada satu hal menarik seputar masjid ini (MASK). Ada semacam rumah sakit yang dikelola MASK tetapi namanya bukan rumah sakit melainkan RUMAH SEHAT.

RUMAH SEHAT (?)

Oke, mungkin biasa saja. Namun, saya yang tak terbiasa jadi merasa tidak biasa. Berasa gimana-gitu jadinya ungkapan ‘rumah sakit’ itu.

Bakda salat, langsung saya menuju gramedia. Tidak beli apa-apa, hanya update komik One Piece volume terbaru. Selainnya saya membaca-baca sahaja. Buku yang menarik hari itu adalah Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (oleh Cindy Adams), Untuk Negeriku (oleh Bung Hatta), dan Negara Paripurna (oleh Yudi Latif). Kesemuanya adalah buku-buku tentang nasionalisme dan kebangsaan. Dan kesemuanya masing-masing tidak kurang dari Rp125.000,00 harganya. *sigh*

Gramedia adalah perpustakaan pertama bagi saya. Setiap ada buku yang ingin dibaca, saya selalu mengunjunginya terlebih dahulu sebelum pergi mencarinya di tempat lain. Dan begitulah, sejak pertama kali ke sana di tahun 2005, saya menjadi sering nongkrong di sana ketimbang tempat-tempat rekreasi lain.

Kerjaan saya hanya membaca-baca saja. Pertama saya membuka-buka buku tentang desain interior (kamar mandi, living room, dan tentang penggunaan pelbagai variasi warna dalam desain rumah). Jujur saja, meski sekarang sudah berkuliah di jurusan yang jauh dari desain, saya masih tetap cinta desain dan arsitektur. How amazing view when I staring stunning design. Damn good!

Ngalor-ngidul mencari buku-buku baru, rupanya saya tak punya minat untuk membeli buku. Ah, saya coba-coba aja cari buku traveling di pojok dekat rak-rak kamus. Ga dinyana, saya nemuin buku tentang Karimun Jawa. Saya baca dan saya pahami, bahwa . . . Karimun Jawa ada di Jawa Tengah! Semoga saya bisa ke sana.

This slideshow requires JavaScript.

Begitulah, sekian.

______

ps: Sekiranya foto-foto di atas tidak begitu bagus mohonlah kiranya maklum karena saya hanya memakai kamera hape sehingga hasilnya tak maksimal : )

7 Replies to “[Ngayab] Jakarta: Taman Kota dan Toko Buku”

  1. adeeew.. itu kenapa gramed matraman disebut? *lah knp emang?!* hahahhaha itu tempat tongkronganku juga kalo ke jkt *secara deket bgt ma rumah, tinggal bersin nyampe*, tempat numpang update buku baru sama cuci mata ngeliatin buku2 yg ga bisa dibeli.. #eaaa

    1. Ahahahaha iya saya sebut mumpung saya lagi baek, nih 😀
      Eh, masa? Emang rumahnya (yg di Jakarta) di mananya, deh? Mau dong mampir kalo lagi pengen cari makan. *pletak!*
      Hehehehe emang kalo ke sono paling enak tuh liatin yg bening2, ya? [buku2 baru: bening] :mrgreen:

      1. itu tuh, dibelakang carolus.. janjian lah kita kapan2 bang di sana klo pas aku balik ke jakarta.. gimana? gimana? *kedip2 sambil nodong beceng*
        hahhahah yg bening2 itu yg kadang bikin sakit hati..

        1. Bole tuh. Bole bole. Nanti ketemuan kita. Kita cuci mata kecengin yg bening2 itu, yg bikin sakit hati…. 😀

  2. wah beneran liburannya asyik ya,, saya juga suka banget nongkrong di gramed, lebih tepatnya numpang baca gratis sebelum beli hehe..

Leave a comment