Backpacker ke JOGJA

Jogja adalah kota seribu kenangan. Ia merupakan salah satu tujuan wisata yang terkenal di Indonesia. Kadang, menyebut Jogja saja dapat mengudukkan bulu roma sebagian besar orang yang tinggal di sana. Walaupun baru sekali ke sana, pesona kota, seni, budaya, dan kemurahhatian orangnya membuat gua selalu rindu untuk kembali ke Jogja. Hal itu pula yang mungkin membuat para backpacker yang selalu menjadikan Jogja sebagai tujuan untuk berlibur.

Berbagai pilihan hotel terjangkau, wisata kuliner murah meriah, serta banyaknya wisata yang gratis menjadi daya tarik tersendiri bagi para backpacker. Hal tersebut dapat menekan budget yang tentunya menjadi kepuasan tersendiri. Bagi yang berencana liburan ke Jogja dengan cara backpacker, simak kisah yang tak berfaedah ini supaya saat liburan ke sana menyenangkan!

Jogja adalah kota yang damai, termasuk sebagai kotanya pejalan kaki. Ramah dan nyaman untuk berpergian tanpa kendaraan, apalagi untuk ngalor-ngidulan. Omong-omong, inilah cerita gua bersama teman-teman backpacker ke Jogja.

Stasiun Pasar Senen dan Kereta Rel Diesel Progo
Pelayanan kereta api sekarang ini memuaskan banget. Zonder commuter line, gua mengapresiasi usaha KAI memperbaiki pelayanan transportasi massal tersebut. Beberapa rapot bagus gua nilai dari perjalanan gua kemaren. Pembelian tiket sekarang musti nyertain nomor identitas dan jika ingin masuk stasiun kudu nunjukin KTP. Udah engga ada lagi penumpang yang musti berdiri. Tiap penumpang punya nomor kursinya masing-masing. Dan itu keren banget! Imbasnya, gak harus ada dorong-dorongan antarpenumpang pas masuk kereta untuk mendapatkan tempat duduk.

Kereta Progo pun lumayan maknyus. Sederhana, murah, dan nyaman. Dari tampilan dalam maupun luar, Progo memang sederhana. Kursi penumpang disusun 3+2 berhadap-hadapan. Dengan harga tiket yang hanya Rp35.000, Progo menjadi kereta termurah yang melayani rute Jakarta-Jogja di malam hari. Gila, pergi-pulang cuman ngeluarin kocek 70 ribu doang! Ajib! Namun, harga yang murah dan tampilan yang sederhana ga ngebikin pelayanannya buruk. Justru gua dapet kenyamanannya. Lantainya bersih, ga jorok. Kursinya masih bagus lagi empuk. Dan yang mengejutkan, kamar mandinya juga ikutan bersih! Perjalanan yang (nyaris) sesuai jadwal ngebuat Progo tambah keren :mrgreen:

Perjalanan 10 jam di kereta itu ga enak. Asli, lu cuma duduk diem di kursi nungguin sampe Lempuyangan pasti bosenin deh. Yang enak itu cari angin di deket pintu sambil ngobrol sama penumpang lain. Serius, itu asoy bet deh! Selaen nambah kenalan, lu juga bisa nambah pengetahuan. Mungkin enggak penting buat kenalan dengan orang yang asing, tapi ga ada salahnya juga untuk bisa bersosialisasi dengan orang lain.

Pusat Kota Jogja
Pukul 07.25 kereta Progo akhirnya berlabuh di Lempuyangan. Jogja-ers menyambut kita dengan ramah, seramah ibu-ibu di awal bulan. Sudah diputuskan, dari stasiun ke penginapan kita berjalan kaki. Cukup dekat, kok. Malah kalo kata Jamie, “deket banget segini mah!” Beruntung gua dkk berjalan kaki, banyak hal yang gua liat ga familier di kampung gua (Jakarta) ternyata ada di sini, semisal polisi lalulintas yang bertugas bahkan di jalan MHT, alih-alih jalan besar. Atau yang menarik adalah aturan pelarangan menghidupkan motor di gang semisal Jalan Sosrokusuman. Aih, sedap!

munajat

Malioboro adalah daerah elit yang banyak menyajikan penginapan-penginapan murah, khususnya bagi para pelancong beransel. Sebut saja penginapan The Munajat Backpacker. Penginapan ini sederhana. Terakhir kali ngehubungin pengelolanya, harga penginapan 1 kamar Rp 80.000 per 2 orang. Jika 3 orang, harganya nambah 20 ribu, jadi Rp 100.000. Murah, yekan? Mengingat tampilan bangunannya yang cukup bagus dan bersih, harga segini murah banget. Sangat disayangkan, pelayanannya kurang profesional. Kamar yang tadinya nyaris dipesan tau-tau sudah penuh karena alasan keluarga yang ingin memakainya. Akhirnya pilihan kita jatuh pada penginapan murah lainnya, yakni Penginapan Harum I.

harum 1

Kenapa Penginapan Harum I? Karena murah banget! Dibandingkan dengan penginapan lainnya, gua bisa bilang bahwa penginapan ini adalah penginapan termurah. Gimana engga, gua berenam nginep di situ per harinya cuman ditagih Rp 130.000. Cowo berempat sekamar, sedang Evi en Ana ngisi kamar yang berukuran kecil. Per orang hanya bayar 21.666,77 rupiah aja! Setdah, murah emen, coy! :mrgreen:

Fasilitasnya engga neko-neko en lumayan oke. Lokasinya agak masuk dari jalan besar, jadi bebas dari polusi karbon monoksida. Rumahnya sih ga jelek-jelek amat, tapi yang pasti bersih. Kalo engga salah total kamarnya ada enam: satu kamar besar, tiga kamar sedang, dan dua kamar berukuran kecil. Pembawaan pengelolanya sederhana dan ramah, juga ga bawel. Wanita setengah baya yang (kemungkinan besar) tinggal sendirian adalah pengelolanya. Hapenya nokia jadul. Ringtone-nya juga. Dan yang ngagetin, ejaannya masih ejaan lama!

Jika ditanya kekurangan penginapan ini, ya gua bakal jawab apa adanya. Kita tahu sama tahu lah ya teori ini: Kualitas berbanding lurus dengan harganya. Mau gimana pun, harga segitu punya ganjaran yang segitu juga. Kekurangannya adalah daya listrik yang super duper irit sehingga mengisi daya hape pun dibatasi, dan bahkan padamnya listrik penginapan jika mengisi daya laptop saking kecilnya voltase yang ada.

Waktu awal-awal rencanain ngelancong ke Jogja, kita udah khawatir bakal susah cari makan murah, ditakut-takutin sama orang-orang bahwa bakal dimahalin kalo ga bisa bahasa Jawa—gua sumpahin tu orang cepirit di celana! Kekhawatiran gua ga kebukti, makanannya murah-murah dan manis-manis. Uhm…yang jadi masalah justru mungkin dari rasanya yang hampir semua masakan berasa manis. Makanan yang paling pedas sekalipun engga lepas dari gula jawa.

image

Hari pertama kita langsung cuus ke Prambanan. Menurut sumber yang terpercaya (wikipedia), ke Candi Hindu yang berlokasi di Sleman itu cukup dengan menumpang TransJogja. TransJogja itu 11—12-nya TransJakarta, punya rute yang saling bersinggungan, serta halte yang terintegrasi demi kemudahan penumpang. Harga tiketnya Rp 3.000 saja. Perbedaannya, jika di Jakarta ada busway, TransJogja memiliki jalur yang tidak dikhususkan (adanya separator). Selain itu, TransJogja tidak berupa bus besar seperti TransJakarta, melainkan menggunakan bus sedang layaknya Kopaja en Metromini.

image

Candi Prambanan
Candi Prambanan adalah Candi yang pertama kali gua kunjungin. Oke, info yang kurang begitu penting, tapi candi ini emang keren ngettts! Kompleks Prambanan memiliki sekitar 200-an candi. Pada tahun 2006, gempa dari letusan Gunung Merapi menghancurkan sebagian candi. Sungguh disayang, candi yang tersisa dan masih bagus hanya sedikit sekali. Berbeda dari candi-candi Budha lainnya (Yaiyalah, ini kan candi Hindu!!!), Prambanan terdiri atas lebih dari satu candi utama. Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu (sisi utara), Brahma (selatan), dan Siwa (tengah).

Kalo pengen ke Prambanan dengan TransJogja, gua saranin jalan kaki aja dari halte. ga terlalu jauh, kok. Kita aja nyesel waktu itu numpang andong berenam Rp 25.000 ke pintu masuk plus nambah Rp 5.000 buat foto-foto bareng andong. Oh iya, hampir lupa. Harga karcis masuk Prambanan sekarang Rp 30.000. Agak mahal sih, mengingat beberapa saat yang lalu gua denger-denger harganya masih Rp 12.000.

Dalam itinerari yang gua buat, hari pertama itu selain ke Prambanan, kita ke Borobudur juga. Engga disangka, hari udah sore. Selain itu, keluar dari Prambanan kita udah pada kepayahan. Gegara belum istirahat sedari malem—yang mana kursi Progo itu kurang asik buat bobo-boboan—kita jadi lemah stamina. Alhasil, kita langsung cao ke penginapan. Di TransJogja, semuanya pada teler…

sampe malem juga masih teler.

Malem-malem en ujan-ujan, enaknya minum yang anget-anget. Setelah ujan reda, kita jalan ke daerah Stasiun Tugu. Di sana katanya ada kupi yang enak banget: Kupijos. Dan pilihan kita jatuh ke Kupijos Lek Man. Maknyus, lah. Walo ga abis, gua tetep nikmatin :mrgreen:

Gua sih ga expert dalam bidang perkupian. Terus terang, gua ikut-ikut aja. Kupijos aja gua ga ngerti bedanya apa ama kupi-kupi lain. Kecuali ada arang yang dicelupin di gelasnya.

Sudah diputuskan, destinasi hari kedua adalah Borobudur dan Parangtritis. Dari sisi geografis, kedua destinasi ini letaknya bertolak belakang. Borobudur berada di utara kota Jogja, sedangkan Parangtritis berada di pantai selatan. Beruntung, hari kedua dilakukan dengan mobil sewaan, jadi hal itu ga terlalu masalah.

Mobil sewaan ini recommended banget buat temen-temen yang kepingin jalan-jalan santai ke Jogja. Harganya tergolong murah. Bahkan untuk tanggal merah aja cuma Rp 300.000 per 12 jam plus sopir, beda 50 ribu dengan harga di hari biasa. Selain itu, sopirnya gawl gitu. Enak diajak ngobrol en kayang. Yang paling top, reserve-nya tanpa perlu DP. Pas Jamie mau transfer uang jadi, malah dilarang sama sopirnya, “Ga perlu, nanti aja pas udah selesai.”

Borobudur
Kalo ada candi terbesar di Indonesia, inilah dia sang Borobudur. Dengan luas 123×123 meter persegi, Borobudur menjadi salah satu keajaiban dunia (sumber: ingetan masa SD) serta menjadi Warisan Dunia pada tahun 1991. Lokasinya agak sulit dijangkau jika ngeteng dengan bus. Disarankan untuk membawa kendaraan pribadi atau mobil sewaan karena letaknya yang lumayan jauh dari jalan besar. Beruntung banget kita pake Avanza sewaan. Ditinggal molor juga sampe tujuan.

Entah karena bakatnya atau gegara pengunjung yang kelewat banyak, gua ngerasa Prambanan lebih asik ketimbang Borobudur. Sumpek en puanas. Padahal kalo dipikir ulang, Borobudur itu gede banget, jauh lebih gede ketimbang Prambanan digabungin jadi satu. Semoga kedua warisan budaya ini bisa dijaga oleh para pengunjungnya.

Kalo kita ngomong soal pantai di Jogja, ga lain ga bukan, pastilah itu Parangtritis. Saking nempelnya, dua hal itu ga bisa dipisahin. Sebetulnya pantai yang ada di Jogja banyak banget yang bagus. Berhubung ini adalah liburan singkat, kita cari destinasi yang reguler aja. Dan pantai yang paling populer adalah Parangtritis.

Pantai Parangtritis
Oke, berhubung gua ga punya bahan, penjelasan mengenai Parangtritis gua copas dari yogyes.com.

Pantai Parangtritis terletak 27 km selatan Kota Jogja dan mudah dicapai dengan transportasi umum yang beroperasi hingga pk 17.00 maupun kendaraan pribadi. Sore menjelang matahari terbenam adalah saat terbaik untuk mengunjungi pantai paling terkenal di Yogyakarta ini. Namun bila Anda tiba lebih cepat, tak ada salahnya untuk naik ke Tebing Gembirawati di belakang pantai ini. Dari sana kita bisa melihat seluruh area Pantai Parangtritis, laut selatan, hingga ke batas cakrawala.

Di Parangtritis, kita ga bisa sembarangan mandi di pantai. Beugh, liat ombak yang bergulung-gulung kasur gitu aja udah bikin njali ciut.  Gua aja ga bakal kuat lama-lama ngobak di situ kalo ga pake kacamata renang. Tapi engga bagi Mamedun en Izul. Mereka nangtangin gelombang sampe-sampe kebawa arus ke laut.

Jogja emang paling keren deh. Budayanya terjaga banget, Pak Gubernur rupanya tau banget soal pelestarian dan pengenalan jati diri Jogja. Pun keasrian serta kesederhanaan wajah Jogja dipertahankan. Bahkan dengan peraturan yang dibuatnya (sumber: Pak Alex, sopir Avanza), Jogja melarang adanya bangunan bertingkat tinggi semisal menara pencakar langit. Cukup dengan berlantai tiga, bangunan apik dirawatnya.

Malioboro

Malioboro adalah jantung kota Jogja. Segalanya berawal dari sini. Pun kilometer 0 berada di jalan ini. Malioboro adalah surga belanja bagi para turis. Pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas jogja dan warung-warung lesehan di malam hari tumpah ruah di sini. Selain itu, Malioboro terkenal sebagai tempat berkumpulnya para seniman-seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim dan lain-lain disepanjang jalan ini.

Yang gua suka dari Malioboro adalah terciptanya lalulintas yang aman, nyaman, lagi asri. Gua ga liat ada orang menyeberang jalan tanpa melalui zebra cross. Kalopun ada, paling-paling itu orang Jakarta. Gua pun ga liat adanya sampah berserakan, baik di jalan maupun pedestrian. Kalopun memang ada, itu ulah orang Jakarta. Anjrit, Keren abis!

Hari terakhir di Jogja kita mutusin buat hunting oleh-oleh. Karena masih pagi, kita cari sarapan dulu di sepanjang Jalan Malioboro ke arah Pasar Beringharjo. Gua, Mamet, en Ana mutusin buat makan masakan padang ala orang jogja, sedang Evi en Jami ngemil nasi kucing. Wew, sudah diduga, rendangnya berasa manis huahahaha. Sehabis makan, barulah kita berpencar cari-cari buah tangan. Disitu gua mutusin buat beli Bakpia Pathok 25.

Tiada kesan Jogja tanpa Bakpia Pathokmu~~

Sebelum cabs, gua nyempetin diri buat mampir ke Jalan AIP KS Tubun. Ada apaan? Yap, apalagi kalok bukan lokasi penjualan Bakpia Pathok 25 yang terkenal itu :mrgreen:

Dari Pasar Beringharjo, gua berjalan kaki nyeberang ke Jalan Reksobayan, lurus sampai ketemu Jalan Bhayangkara. Di ujung jalan, gua ambil kanan sampe di depan ketemu plang Jalan AIP KS Tubun di sebelah kiri jalan. Di jalan itulah gua susuri pertokoan bernomor No. 65. Sekitar 200 meter berjalan kaki, akhirnya sampai pada Pusat Oleh-Oleh Toko Ongko Joyo.

bakpia pathok

Setelah puas ngeborong 5-6 kotak bakpia, barulah gua balik ke penginapan dengan becak. Sampai di gang seberang Jalan Sosrowijayan, gua beri tukang becaknya Rp 10.000 tanpa kembalian. Emang kesepakatannya segitu soalnya. Siang harinya kita siap-siap buat cabs ke Stasiun Lempuyangan.

Backpackeran ke Jogja asik! Masih banyak banget tempat-tempat keren yang belum sempat gua kunjungin. Selain itu, orang-orangnya sadar-wisata, welcome banget. Kerasan gua buat tinggal di sana.

Perjalanan kali ini memang tidak sebanyak rombongan tahun lalu saat ke Pulau Tidung, tetapi liburan ke Jogja sungguh menyenangkan. Thanks buat semuanya. Semoga next trip bisa segera terealisasi: BALI! :mrgreen:

117 Replies to “Backpacker ke JOGJA”

  1. 1. hilangnya tiket berdiri tidak diimbangi dgn penambahan gerbong n berimbas pada menurunnya kapasitas daya angkut penumpang, yg mana bikin org harus jauh2 hari beli tiket, sedangkan tuk yg biasanya pergi ndadakan (kayak gue) pastinya ga bakalan dpt tiket.

    2. kalo lain kali mo ke borobudur, pergi pas mau-sedang-habis ujan. di jamin borobudur kosong belontong. pengalaman. rasanya borobudur jadi milik sendiri, isinya cuma gue n si kakak angkat, plus segelintir bule2 nekat. wkt itu ke sana pas abis ujan gerimis. begitupun ke prambanan.

    3. ga ke kaliurang ya?

    4. KENAPA GA BILANG@ MAU KE JOGJA?? *ups capslock* kan bisa direkomenin tempat2 yg oye buat didatengin, yg ga ada di list tempat2 wisata. plus kuliner2 yg wajib dicoba kalo ke sana.

    *ih panjang ya komen gue, kekekekekek…

    1. Hmm..betul, itu. Relnya juga masi terbatas segitu aja. Susah deh kalok mau nambah. Kemaren ke Kaliurang, kok. Ke Kaliurang, tapi cuman ke JALAN Kaliurang-nya aja :mrgreen:
      Aaaaaaak :-O
      Akoh lupa, kakak. Waktu itu sebetulnya sempet liat ka Ari (ups!) ke Jogja, dan lupa buat tanya-tanyaaaa.

    2. @ibnumarogi: numpang nanya ke @pethakilan boleh ya?
      @pethakilan: saya rencana mau liburan 3 hari di jogja, minta tolong rekomendasi tempat wisata n kuliner yg oke dong. thanx before 🙂

        1. Di luar yg udah ditulis bang ogi di atas (malioboro-borobudur-prambanan-parangtritis), tuk tempat wisata gue rekom.enin:

          1. Kaliurang.
          inget banjir lahar dingin merapi kemarin? nah kalo mau wisata bencana (bahasa gue –“) ke sini deh. manggap aja sih palingan di sana. speechless. oh ato ke Museum Ullen Sentalu, posisinya masih di kaliurang. elo kudu harus wajib ke sini. 2kata doank. TOP BGT.

          2. Taman Sari.
          hobi foto2 ato jadi objek foto? ini lokasi wajib kunjung. arsitekturnya kuno-kuno mistis keren gimana gitu. mesjid bawah tanahnya juga. pesen gue cuma 1 kalo kesini, jangan sembarangan ngomong/bertingkah, bisa lsg di’bales’. 😀

          3. Kota Gede.
          hobi belanja? pengen belanja perak? jangan di malioboro, tapi di sini. bisa rekues juga mo model kayak apa. dari usaha rumahan sampe toko gede, banyak di sana. plus kalo ke kota gede bisa sekalian cuci mata n poto2. karena daerah ini kesannya lawas (menurut gue), rumah-rumahnya masih tradisional dgn arsitektur yg jawa banget.

          4. warungboto
          ini bukan tempat makan ya. tapi situs sejarah. ga megah model taman sari, tapi hm.. apa ya, cobain aja sendiri, bingung gue ngegambarinnya. hehehe..

          5. pantai.
          jogja punya banyak bgt pantai. dari yg paling rame sampe yg paling bagus. gugling aja karena ada banyak. saran gue sih, mending ga usah ke prangtritis.

          segitu aja dulu kali ya, sisanya coba gugling aja. itu the most tempat yg gue sering datengin kalo lagi pengen nge’rasa’in jogja. karena jogja makin kayak jakarta sekarang. ohya, jangan lupa foto2 di TUGU & pegang tugu (bukan stasiun tugu loh). itu wajib hukumnya, biar bisa balik lagi ke jogja, katanya. hehehe..

          tuk kuliner, selain Angkringan Lik Man (kopi joss) yg udah ditulis bang ogi di atas;

          1. bakmi shibitsu
          ada di daerahjalan bantul, agak jauh dari pusat kota, tapi ENYAK.

          2. kafe semesta.
          daerah kota baru. mau ngerasain anak2 jogja kayak gimana kalo nongkrong? kesini deh. cari waktu agak malem. ga ada yg tll spesial emang selain kadang bisa nemuin komunitas2 seni disini. tuk kuliner pun standar khas kafe2 jogja, tapi suasananya.. bakalan berasa kayak anak jogja gitu deh.

          3.gudeg.
          kalo doyan gudeg, cari aja sepanjang jalan wijilan. gue ga terlalu doyan gudeg krn tll manis so ga bisa ngerekomenin mana yg enak. kata orang2 sih Gudeg Gudeg Bu Tjitro. katanya.

          4. nasi goreng bringharjo.
          ada di jalan mataram, pas di pertigaan ketiga sebelah kiri ke arah jalan yang menuju ke pasar bringharjo. ga tau pasar bringharjo dmn? tuh ujungnya malioboro. Enyak. btw, ni nasi goreng juga nyediain nasgor b2. so kalo bukan pemakan b2, be carefull pas mesen ya. tp tenang aja, ayam/babinya dimasukin terakhir pas nargor udah jadi di piring pake alat masak yg terpisah. santai aja.

          hm.. apalagi ya? kayaknya uda panjang bener gini reply gue. tanya lsg aja deh ke @hintradiancy.

          hopes help 😛

        1. Lupa nomor kontaknya. Tapi ada di yogyes.com tuh, coba cek deh situsnya. Very useful. Hehehe

  2. rencananya mau ke jogja tgl 15. Mau nyobain pantai selatan. Ada rekomendasi dari malioboro mending sewa mobil atau nai transportasi umum bos?

    1. Kalo dari malioboro kan itu lumayan jauh. Ukurannya kayak ke luar kota (misal: Jakarta–Sentul). Angkot sih kayaknya ada, naik Transjogja ke Terminal Jombor trus lanjut Bus antarkota yang ke Parangtritis. Tapi dari segi kenyamanan en keamanan gua lebih saranin naik mobil sewaan. Kemaren gua sewa mobil seharian (12 jam) dg tujuan Borobudur en Parangtritis itu Rp 300ribu. Itu udah termasuk sopirnya, tapi belum termasuk makan siang en uang bensin. Maknyus, di jalan gua dkk. pules saking keenakan disopirin :mrgreen:
      Udah gitu ga perlu DP, langsung bayar aja kalo udah selesai. Enak banget! Hehehe
      Temen gua kayaknya masih ada nomer kontaknya.

        1. Ini kontaknya. Kalo ga salah, ya. Dah lama, lupa jadinya 🙂
          DUTA TRANSPORT
          Address: Jl. Imogiri Timur Km. 14, Yogyakarta, Indonesia
          Phone: (0274) 261 3727, +62 812 2661 2655, PIN BB 28570616

  3. Mas untuk penginapan murah seperti itu apakah harus ngebook dulu (karena jumlahnya sangat terbatas) atau cukup nekat style (datang ke sana dan tanya satu satu di sana) bisa? Jika harus book, boleh japri nomornya mas? Terima kasih sebelumnya

    1. bisa kok cukup nekad kesana, banyak pilihan 😀
      Ada The Munajat Backpacker, Harum II, dll.. Coba deh tanya warga sana, welcome banget orang-orangnya :mrgreen:

    1. 1. Naik Transjogja sampe ke Terminal Jombor, trus nerusin bus antarkota yang ke arah Borobudur (tapi ga sampe gerbangnya). Total biaya kurang tau, tapi ga sampe 50 ribu kok.

      2. Kalo ke Parangtritis enaknya sih sewa mobil, mas. itu lebih efisien. Ga mahal kok segitu dengan kenyamanan yang didapet. Kalo ngecernya ada bus yang langsung ke Parangtritisnya, tapi ga tau harganya 😀

    1. Kreta Progo PP 70.000
      Penginapan 2 hari skitar 60.000
      TransJogja 2x 6.000
      Prambanan 30.000
      Sewa mobil 60.000
      Borobudur 30.000

      Total Jenderal 250.000!!!
      Cukup bawa 300ribu kok :mrgreen:

  4. baca blog ini , pas banget ..bsok awal mei mau backpackeran sama temen..udah beli tiket progo PP , destinasi udah disiapin , walau udah pernah tinggal di jogja 7 taun,,tp ttp aja Jogja itu Kota yg slalu ngangenin,, 😀 ..

    1. Whoaaaa 😀
      Iyak, Jogja emang ngangenin banget!! Pengen tinggal di sana terus deh :mrgreen:
      Happy Holiday ya : )

  5. Wwaahhhh keren…
    Pas bgt nemu postingan ini..
    mei mau brancut backpacker jogja rencana.nya…
    Tp mau nanya nih..
    kalau kereta progo tuh harus booking tiket dulu apa lgsg beli on the spot ?

    1. Kereta Progo itu sebaiknya dipesan jauh-jauh hari, Mbak. Saran saya sih seperti itu. Sekarang direncanakan, kira-kira mau ke Jogja kapan tanggalnya dan pulangnya juga. Setelah itu pesan tiketnya dengan menuliskan nama-nama yang mau pesan (disertai nomor KTP-nya). Prosedurnya kayak gitu, mudah kok.

      Happy Holiday ya :mrgreen:

        1. Kalo pesan tiket bisa langsung di Stasiun Pasar Senen. Mungkin online bisa, di Indomaret/Alfamart juga kayaknya bisa. Temen saya pernah soalnya. Tapi saran saya mending pesan langsung di Senen supaya bisa langsung dapat tiketnya 🙂

          Maaf baru balas 🙂

    1. Sewa Mobil DUTA TRANSPORT
      Address: Jl. Imogiri Timur Km. 14, Yogyakarta, Indonesia
      Phone: (0274) 261 3727, +62 812 2661 2655, PIN BB 28570616
      Harganya sih relatif dan ga tetap. Mungkin udah beda untuk sekarang ini. Tapi waktu itu harganya masih Rp250.000 per 12 jam, udah termasuk sopir. Bensin dan makan di luar itu.

      Penginapan HARUM 1
      Alamat: Jl. Sosrokusuman DN I/168, Yogyakarta 55213, Indonesia
      Phone: +62 878 3902 6711
      Harganya ga begitu jelas, ya. Ga tentu untuk per orangnya. Tapi kemarin waktu ke sana ber-6 cuma Rp130.000! MURAH BANGET!! Coba aja kontak CP-nya. Orangnya ramah, kok 😀

      Semoga membantu 🙂

  6. mas klo mau k borobudur tanpa harus sewa mobil atau bwwa kendaraan pribadi gmn ??
    ak mau kesana akhir bulan ini .. makaciiiiiii 🙂

    1. Ke Borobudur itu sebenernya bisa pake kendaraan umum, tapi emang ga ada yang sampe gerbang utama. Jadi nanti mungkin akan jalan kaki lumayan jauh, atau nyewa kendaraan lain (kurang tahu infonya).

      Saya sih menyarankan menyewa mobil karena memang aksesnya akan lebih mudah.

      Semoga membantu 🙂

  7. aku sama kaya’mbk faniii..aku jg rencana’a brangkat ke jogja tanggal 22/23 sampe’ tgl 26 mei..ini perdana kali’a aku sama temenku backpacker..abis itu lanjut bandung dch..makach bwt postingan’a yaa…ngebantu bgt…maturnuwun… 🙂

    1. Waaa waaaa seneng dengernya :mrgreen:
      Asyik banget abis itu ngebolang ke Bandung. Jadi pengen hehehe 😀
      Semoga menyenangkan perjalanannya : )

  8. sy juga rencananya ke jogja, masihlama tapi, agustus, seminggu.
    kira2 enaknya kemana aja ya ? soalnya waktunya lama banget tuh..:P

    1. Wuaaah, asik dong.
      Coba mas budi lihat komen2 di atas, ada uraian ckup panjang soal tempat2 yang kudu didatengin di Jogja. Recommended bnget!
      Met liburan, Mas :mrgreen:

  9. Yogya emang kereen!!
    Gw april 2013 kmrin ke yogya,tp sayang cm 2 mlm aja krn mepet msti pulang ke bekasi.
    Maklum gw longtrip dr makasar ke yogya ke bekasi.cuti cm 6 hri dr kantor dan kudu gw gabungin libur+pulkam ke bekasi.
    Tpi syg gw ga ke candi.
    Malahan ke kaliurang nyobain merapi volcano tour..kereen men!!!
    Lo kudu coba ini trip!
    Abs itu sorenya gw ke pantai indrayanti!
    Sumpah,jauh beda sm parangtritis wlau sama2 di selatan yogya.
    Pasir putih + bersih
    Serasa di Bali malahan loh!

    1. Aaaaaaaa bikin mupeng ke sana!!!
      Pantai Indrayanti di sebelah mananya Parangtritis? Jauh ngga? Naik apa ke sana?

  10. Gw april lalu sewa mobil dpt 450rb tapi full day! Udh sm supir+bensin
    Mobilnya All new avanza
    Jdi super duper nyaman.sopirnya juga anak muda,jdi enak lah diajak ngobrol dan dy pny banyak koneksi..
    Bisa dijadiin referensi juga.
    Hub aja Mas Abew 081578263492/
    087839782567
    Pin bbnya 21FBD291/3164E9D3

    Kali aja bs ngebantu tmn2 pembaca blog ini..
    Enak ambil full day,krn bs sepuasnya.klo mw nawar silakan nawar aja..hehehe
    Tp bagi gw sgitu udh murah koq krn gw puas dg pelayanannya.oh iya bisa jg pesen hotel murah ke dy.

    1. Wahh, kereen!!!
      Bole ni pengalamannya dilampirin di postingan yah? 😀
      Biar bantu temen2 yg mau nyewa mubil :mrgreen:
      Makasi Syera

  11. udah dimalioboro knapa gk skalian masuk keraton cm 5000, ke alkid gratis ke mojali juga deket ko gk salah masuknya cm 3500…klo blm naik tu jg,,,tp klopun dh naik…gk bakal lebih dr 10.000 kok..
    trus..kepantai parang tritis kok ndak skalian ke pante kukup or baron?? msuk gk lbh dr 10rb…n deket kok dr pari(pantai parangtritis.) hehe

  12. kereeeen, banyak tempat yang recommended bgt..jadi punya banyak list tempat yg bakal dikunjungi november ntar..ihiiiiy, makasiiiih mimin info’y bermanfaat buangeeet 😀

  13. kalau boleh tau,bisa minta nomer hp dari penginapan mas??
    saya mau ke jogja bualn februari depan

        1. Kayaknya sih ga muat. Soalnya ga terlalu banyak kamarnya. Lagipula, yang nginep kan bukan cuma Mas dan temennya…
          Mungkin bisa ke penginapan di dekat situ: Munajat Backpacker.
          Atau Mas bisa liat di yogyes.com, banyak banget daftar penginapan murah di sana. :mrgreen:

  14. Bro, mau tanya dong.. penginapan harum I ama II, ibu kos nya sama ga yah??
    Terus menurut lo, fasilitasnya oke ga?? Gw denger katanya di penginapan itu kalo ngecharge handphone langsung mati lampu.. Hahaha, bener ga tuh?

    1. Gue lon pernah ke Harum II, jadi gatau deh sama atau beda. Fasilitasnya terbatas sih, wajar aja karena emang amat terjangkau.

      BWAHAHAHAHAHAHA bener bangettt! Kudu ngantre atu-atu hapenya kalo mau nyarjer. Baru ngecas iPad aja langsung turun listriknya :mrgreen:

      Mungkin bisa dicoba Munajat Backpacker, deket situ.

  15. Tinggal nyari penginapan susahnyoooo minta ampun.Udah nyoba sms ke ibu nya mas,tp blum ada balasan >_<
    mana rencana ke jogja tgl 3 jan 2014 lg,Aish..!

    1. Deuhh… Mungkin bisa coba Munajat Backpacker. Bagus kayaknya.

      Atau coba cek sekalian di yogyes.com di sana lengkap informasi tentang penginapan. Have a nice trip, ya! :mrgreen:

  16. ka , rencana aku mau taun baruan di jogya tuh brngkat tgl 31 ,sblumnya pernah sempet sih kesana sama tmn” kampus nah klo skrg cmn br2 doang nih tkut nyasar , boleh minta pin bb nya ngga ka jd bisa nanya” lebih jelas lg:D

  17. Mas saya mau tanya nih….
    Saya tgl 31 des 13 mau kejogya tapi dikasih waktu hanya 2 hari 1 malam… Tujuan saya borobudur, prambanan, parangtritis (menikmati malam taun baru diparang tritis), saya sampai st. Lempuyangan 31 des 13 pagi… Menurut mas, saya kemana dulu yaa supaya saya bisa melewati malam taun baru diparangtritis….
    Please tolong di bantu… Kirim via email juga gpp kok mas….

    1. Mohon maaf atas kelemotan saya, Mbak. Haduh, tugas akhir sangat menyita waktu. *et, malah curcol*

      Yang paling enak sih keliling Prambanan dulu, Mbak. Dari situ ga terlalu jauh untuk pergi ke Parangtritis jika ngangkot. Kalau pakai mobil pribadi lebih enak lagi hehehe. Esoknya baru deh seharian di Borobudur 🙂

      Itu aja sih, Mbak.

  18. salam kenal ya

    mau tanya dong, klo dari st.lempuyangan ke penginapan munjat jauh ga?kudu jalan kaki atau naik angkokt?

  19. maaf numpang tannya kalo masalaah beli tiket kereta api bisa dadakan gak..dan PP apa buat sekali jalan..terus dari pasar senen brangkat jam berpa.soalnya awal februari rencana mau berangkat…makasih buat blog nya…

    1. Beli tiket dadakan sih bisa, maksimal 3 hari sebelum. Masalahnya, yang beli tiket kan bukan kita aja… berebutan. Kalo saran gue sih sebulan sebelumnya, langsung PP.
      Berangkatnya pukul 8 malam, sampai Jogja 7 paginya.
      Have fun ya! :mrgreen:

  20. misi mas mau nanya nih, Kalau pesen tiket.nya gitu dmana yah klu boleh tau…
    Online kah ? soalnya aq dari makassar transit ke surabaya (maklum, pesawat makassar – surabaya lebih murah dripada makassar-yogyakarta) trus hari tu juga ke jogja mau naik kereta api… kalo mau pesan tiket dadakan pas hari H nya takut juga nnti gak dapet…. thanks sebelumnya

    Oh iya mas, info t4 wisatanya recommended bgt.. thanks banget…

    1. Online bisa, kok! 🙂
      Coba cari website PT KAI. Nanti cari yang jurusan Surabaya-Yogyakarta. Saya lupa alamat situsnya apa, nanti saya cek lagi di PC.
      Makasi ya udah mampir. :mrgreen:

        1. Iya bener situsnya itu. Ada kok 🙂 Tergantung stasiunnya. Coba deh search stasiun Gubeng (Surabaya) – Lempuyangan (Jogja). Tadi saya nemu beberapa. Semoga membantu.

        2. O iya mas udah nemu… Tapi yg saya liat kok cuma KA ekonomi yah? Rencananya mau ambil yang eksekutif mas, soalnya trauma naik yg ekonomi…

        3. Coba Gubeng-Yogyakarta (yg paling bawah). Ada Argo Wilis, Sancaka, Bima, dll.

        4. Lempuyangan itu stasiun khusus kereta ekonomi, makanya ga ada yg eksekutif/bisnis. :mrgreen:

  21. oh iya mas uda dapat… aduuh makasiiiih banget mas bantuan sampe ke akar2nya…hehehe
    sorry juga banyak nanya, soalnya baru perdana ini ke yogya…

  22. Alhamdulillah jalan2 di jogja bs lancarrrrr mas 😀
    akhirnya nginep di hotel pantes yang emg bener2 pantes(cocok sm harga)
    Ahh pokoknya jogja Kerrreeeeenn pake banget deh,pengen kesana lagi jadinya..hehe

    1. Jaraknya sekitar 300 meteran, Mbak 🙂
      Mayan kalo jalan kaki, tapi kalo bareng-bareng pasti enjoy dan seneng deh…ga bakal berasa.
      Kemarin sih saya jalan kaki. Asik sambil liat-liat sekitar jalan malioboro. :mrgreen:

  23. mas ibnu mau nanya nih, kalau nomer telepon The Munajat Backpacker berapa yah?
    soalnya saya mau mesen penginapan sudah pada penuh :(, kalau sistemnya ngedadak bisa ngga yah?

      1. makasih ya mas infonya
        tapi disitu tuh ngga cuman itu doang kan penginapan yg murahnya? soalnya udh 20penginapan saya tlp pada penuh, adanya juga yg mahal itu juga di hotel

  24. Aku baru aja booking penginapan di The Munajat Backpacker..
    Dideket daerah sana ada tempat penyewaan motor ndak yah, Mas? Soalnya aku berdua sm temen aku. Baru pertama ke yogya hehe :’)
    Suwuuunn 🙂

    1. Saya sih kebetulan belum pernah menyewa. Tapi sepertinya ada. Nanti langsung tanya aja sama pengelola The Munajat Backpacker. Soalnya bisnis penyewaan biasanya kerja sama dengan penginapan. Atau mudahnya bisa cek yogyes.com
      Suwuun : )

  25. Aaaaak gw baru balik blm sampe seminggu dari jogja jadi pngen balik lagi gegara baca ini :”) btw pantai pok tunggal, goa pindul, jogan beach wajib deh kesanaa

    1. Ahahahahaha kenangan yg ga bakal dilupain pastinya !!!!
      Iye sama. Gue juga pengen pengen pengen ke sana lagi. Nagih! :mrgreen:
      Wah, bole bgd tuh buat stok trip selanjutnya pas ke Jogja. 😀

  26. Yogya bukan cuma keren tapi ngangenin. Ngga salah kalo dibilang surganya backpacker :’)
    Akhir januari 2014 lalu aku baru aja pulabg dr yogya. Cuma 2 hari disana. Nginepnya juga di the Munajat Backpacker. Asli orangnya ramah-ramah banget, terutama Mas uki yg punya penginapan. Berasa kayak dirumah sendiri.
    Di yogya aku ngunjungin keraton, candi prambanan, candi ratu boko, pantai indrayanti, bukit bintang, candi borobudur, new selo, pantai parangtritis. Nggak ketinggalan juga malemnya kongkow bareng diangkringan sambil di sajiin lagunya Doel Sumbang – malioboro. Asli itu enak banget.
    Dan yogya emang nagihin. April awal aku mau kesana lagi :’) Join ndak mas? Hehe

    1. Wuaaaah asik banget!!! Emang bener-bener nagih Jogja mah. Pengen bgd ke pantai indrayanti en bukit bintang. :mrgreen:

  27. bro, mw tanya donks, disana kalao malam panas atau dingin yah, kalo tidurnya pake kipas angin kira2 kegerahan gk ya? soalny mw pesen penginapan msh bingung, mw pkai yg ac atau yg fan?
    makasihh ^_^

    1. Penginapan saya di sosrowijayan, pas malem tuh adem. Dan tidurnya ga pake kipas, tetep adem kok.

      1. Saya tadinya mau cari di sekitaran Sosrowijayan, ternyata beberapa kali tanya ke orang sekitar, ngga reccomended kalau untuk backpacker cewe sendirian katanya. Tapi sekiranya ada rekomendasi penginapan/hotel backpacker yang murah dan aman di Sosroowijayan, bisa dipertimbangkan, tempatnya deket banget ke sekitaran Malio, 0km, keraton, taman sari,alkid. Pagi-pagi lari pagi dari hotel mengelilingi sekitaran jalan dan Malio asik banget! 🙂

        1. hehe sepertinya emang kurang rekomended sih kalo buat cewe sendirian. Tapi The Munajat Backpacker bagus, kok. : )
          Iya, tuh. Jogging di sekitaran malioboro asik banget!! :mrgreen:
          Jadinya nginep di mana, Mbak?

        2. Saya malam pertama di Harum, malam kedua di Munajat. Munajat layak direkomendasikan, bisa nitip tas setelah/sebelum check in misalkan mau jalan-jalan dulu. friendly staff too!

          Nginep sendiri terasa lebih mahal emang, tapi kalau banyakan bisa murah banget! btw saya di Harum sendirian itu dapat 35k aja, ditawar! hehe.

        3. Akkk 😀
          Mupeng ke Munajat! Waktu itu mau ksana tapi ga jadi. :”(

          Murah bener cuman 35ribu!! :mrgreen:

      1. Mas mau nanya dong, masih punya nomer yang aktif penginapan di jogja gak? Terus tau transportasi ke ketep pass gak? Makasih mas

  28. mas mau tanya kalo dari lempuyangan ke malioboro itu jauh ga si? bisa naik angkot ga? kira” brp lama? makasih mas

    1. Nggak jauh kok. Sekitar setengah kilo. Gue nyaranin untuk jalan kaki. Asik, seru!
      Tapi kalo dirasa capek, nge-becak aja. Murah loh. Hehehe

Leave a reply to ibnumaroghi Cancel reply