「Resensi Buku」Smokol : Cerpen Pilihan Kompas 2008

Rank : 6 out of 10 stars [It was okay]
Editor: Ninuk M. Pambudy
Title: Smokol : Cerpen Pilihan Kompas 2008
Page: 169 pages
Category: Books
Genre: Fiction, Storiette

Smokol
Smokol

Membaca sebuah cerpen memang tak ada sensasi luar biasanya. Setidaknya itulah yang saya rasakan. Setelah ceritanya selesai, ya sudah…begitu saja akhirnya. Hal ini begitu berbeda ketika membaca kumcer dalam suatu waktu. Kumcer atau kumpulan cerita pendek—sependek apapun cerita tersebut—selalu memiliki kesan tersendiri dalam hati dan pikiran pembacanya. Pembaca pasti mendapatkan sensasi ‘aneh’ di antara cerpen yang sudah selesai dibaca dengan cerpen yang baru mulai dibaca.

It was so complicated!

Bagi saya, penilaian itu tidak berlebihan. Saya pun merasakan sesuatu yang bercampur aduk ketika membaca kumcer Empat Musim Cinta, yang merupakan karya keroyokan beberapa pengarang novel itu. Tawa, canda, haru, rindu, lebay, galau, dan perasaan melankoli lainnya keluar-masuk dalam hati saya. Apalagi buku ini—kumcer Smokol ini—adalah buku yang sarat akan muatan filosofis dan politiknya [bukan politik praktis, hei!]. Selain itu, diksi dan budaya yang diangkat tidak biasa dari cerpen ‘biasa’ yang ada dalam sastra di zaman sekarang. Oleh karena itu, saya amat beruntung bisa membaca sekaligus mengulas karya dari seniman kata yang dimiliki bangsa Indonesia ini.

Amazing Brainstorming! Continue reading “「Resensi Buku」Smokol : Cerpen Pilihan Kompas 2008”

「Beli Buku」 Kumpulan Cerpen Kompas 2008: Smokol

Smokol
Smokol

DETAIL BUKU
Judul : Smokol : CERPEN KOMPAS PILIHAN 2008
Tim Penyunting    : Tim Buku Kompas
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)
Terbit : Agustus 2009
Kategori : Cerpen
Sampul : Soft Cover
Bahasa : Indonesia
Total Halaman : 196 halaman
Harga : Rp35.000 (di Indonesia Book Fair 2010 seharga Rp28.000)

Sedari zaman saya masih orok sampai beberapa hari terakhir ini saya acuh terhadap keberadaan cerpen (cerita pendek). Sampai ketika dosen Kesusastraan saya, Mas Iben, menunjukkan kekuatan sebenarnya dari cerita pendek itu. Saya pun dengan sengaja terkesan dengan cerpen. Pendek pendek cabe rawit, begitu mungkin peribahasa yang bisa merefleksikan cerpen. Meski ceritanya pendek, cerita yang dinarasikan tidaklah céték. Luar biasa!

Atas dasar itulah saya memberanikan diri untuk mengetahui lebih dekat apa dan siapa itu cerpen. Salah satu caranya adalah dengan membaca buku ini. Harga awal yang awalnya Rp35.000 di Indonesia Book Fair 2010 miring di Rp28.000. Inilah buku fiksi (cerpen) pertama yang saya beli hari itu.